Minggu, 29 April 2018

DISTRIBUSI FREKUENSI GEKALA KLINIS


TUGAS
 “KLB CAMPAK DI KECAMATAN M KABUPATEN K PROPINSI JT TANGGAL 21 JULI 2012”

DOSEN PENGAMPU:
SUWANDI SAWADI,SKM.,M.Kes
DI SUSUN OLEH:
1.      RIZKY NUGROHO                                   17.C2.0013
2.      NUR AZIZAH                                17.C2.0014
3.      TIAZH OKTAVIANI                     17.C2.0020
4.      PURNOMO HARIWIBOWO         17.C2.0025
5.      YANTI BARANG                          17.C2.0019
6.      LINDA DIAN ANGGRAENI         17.C2.0018
7.      PRADITHA BUDI PRANATA       17.C2.0017
8.      PUTU MUSTARIANI                    17.C2.0021
9.      SABAM ANDI PANGARIBUAN 17.C2.0015
10.  TAHTA DANIFATIS SUNNAH    17.C2.0026

PROGRAM PASCA SARJANA HUKUM KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
TAHUN 2018

KLB CAMPAK DI KECAMATAN M KABUPATEN K PROPINSI JT TANGGAL 21 JULI 2012
Data yang didapatkan sebanyak :
PANAS
BATUK
RASH
PILEK
MATA MERAH
DIARE

+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+
+

+
+
+
+


+
+
+
+


+
+




+
+
+
+
+

+
+
+
+
+

+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+

+
+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+

+



+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+

+



+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+


+
+
+
+






1.      Panas               à 70  data
2.      Batuk               à 68 data
3.      Rash                à 68 data
4.      Pilek                à 67  data
5.      Mata merah      à 3   data
6.      Diare                à 1   data




1.      DISTRIBUSI FREKUENSI GEKALA KLINIS
    KLB CAMPAK DI KECAMATAN M KABUPATEN K PROPINSI JT TANGGAL 21 JULI 2012
Dari 70 respondent yang ada, sebanyak 70 orang terkena gejala panas,68 batuk, 68 rash, 67 pilek, 3 mata merah dan 1 diare. Untuk menjadi sebuah KLB harus di dapatkan angka kejadian yang:
a.       Penyakit yang belum ada sebelumnya
b.      Adanya kenaikan lebih dari 2x selama 3 bulan berturut-turut
c.       Adanya data kematian dari data sebelumnya tidak ada

2.      Dari gejala klinis yang ada di tabel di dapetkan gejala yang hampir mirip dengan campak dan morbili.
Yang dimana salah satu gejela klinisnya adalah :
a.       PANAS/DEMAM
b.      BATUK
c.       RASH
d.      PILEK
e.       MATA MERAH
f.       DIARE
Yang dimana dari masing-masing gejala diatas adalah gejala klinis dari campak dan morbili, tergantung dari tipe demam dan juga hasil pemeriksaan penunjang. Kelompok kami memilih campak sebagai diagnosis sementara karena dilihat dari gejala klinis yang ada mengarah ke penyakit campak.
Kurva epidemik














Dari data KLB yang menunjukkan data gejala yang terjadi campak di kecamatan m kabupaten k propinsi jt tanggal 21 juli 2012 di mulai dari gejala panas yang terjadi sebanyak 70, batuk dan rash 68, pilek 67, mata merah 3 dan diare 1. Identifikasi sumber paparan yang terjadi adalah akibat virus, dilihat dari gejala klinis yang ada yaitu berupa panas, batuk, rash, pilek merupakan angka yang tertinggi yang diperoleh di  data dan mata merah dan diare bisa menjadi faktor penyerta yang diakibatkan oleh virus itu sendiri.

3.      Upaya/ intervensi yang harus dilakukan Dalam menyelesaikan masalah KLB dalam suatu wilayah harus dilakukan kerjasama dalam berbagai instansi pemerintahan terkait kejadian ini sudah bukan
TABLE. Distribusi gejala klinis
PANAS
70
100%
BATUK
68
97%
RUSH
68
97%
PILEK
67
95%
MATA MERAH
3
4,3%
DIARE
1
1,4%
               lagi kejadian yang biasa karena KLB adalah sudah menyangkut kejadian luar biasa (nasional). Instansi yang terkait dalam menyelesaikan KLB di mulai dinas kesehatan, dinas sosial dan juga dinas kabupaten dan kota terkait epidemiologi yang terjadi. Upaya yang ada antar lain :
a.       Vaksinasi
b.      Pola hidup sehat
c.       Kebersihan lingkungan
d.      Penanganan pertama penyakit menular
e.       Penanganan dini (Lapor dokter atau puskesmas terdekat apabila ada penyakit yang dicurigai menular)
Dinas kesehatan harus memantau wilayah-wilayah yang terkena KLB untuk diberikan penangan lebih lanjut dan juga pengarahan bagi tenaga kerja dalam menangani KLB di suatu daerah.
Dinas sosial, dalam hal ini berperan untuk dapat bekerja sama dengan dinas kesehatan dalam mensosialisasikan program yang ada dengan kelompok sosial yang ada di pemerintahan.
Dinas kabupaten dan kota, sebagai instansi pemerintahan sudah seharusnya mempunyai program rancangan kesehatan yang ada termasuk program P2 yang setiap tahun dianggarkan dapat digunakan dalam pembiayaan terkait penyakit yang ada di suatu daerah serta pengadaan yang ada, yang dibutuhkan daerah terjangkit KLB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar