SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA BERENCANA (KB)
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Keluarga berencana (KB) merupakan
program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak anak untuk mewujudkan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) dan mewujudkan keluarga
berkwalitas tahun 2015. Namun, dalam kenyataanya banyak hal yang menghambat
jalannya program tersebut. Misalnya kesulitan dalam menentukan alat
kontrasepsi, kurangnya pengetahuan tentang KB, psikologis yang tidak mendukung,
adanya rasa takut dan tidak ada persetujuan dari pasangan.
Berdasarkan hasil pengkajian data di keluarga Tn D terdapat PUS yaitu Ny T yang belum
menggunakan alat kontrasepsi. PUS tersebut mengatakan tidak menggunakan alat
kontrasepsi dengan alasan takut dan suami tidak membolehkan. Oleh karena itulah, Ny T perlu mendapatkan penyuluhan tentang KB.
II.
PENGANTAR
Bidang Studi :
Kesehatan Reproduksi
Topik :
Kesehatan Reproduksi pada Pasangan Usia Subur
Sub Topik : Alat Kontrasepsi non hormonal
Sasaran : Ny
N
Hari/Tanggal : 11 oktober 2014
Jam : 16.30 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Tn S
III.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu dapat mengerti
tentang bermacam-macam alat KB.
IV.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
(TIK)
Setelah mengikuti kegiatan selama 30
menit diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang :
1.
Pengertian Alat Kontrasepsi
2.
Pertimbangan
pemakaian alat kontrasepsi
3.
Macam-macam
alat kontrasepsi
V.
MATERI
Terlampir
VI.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
VII.
MEDIA
1.
Materi SAP
2.
Contoh alat-alat KB
3.
Leaflet
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
|
1
|
3 Menit
|
Pembukaan :
|
Menjawab
salam
Mendengarkan
dan memperhatikan materi yang disampaikan
menjawab
|
|
2
|
15 Menit
|
Pelaksanaan /
penyampaian materi:
|
Menyimak dan memperhatikan
|
|
3
|
10 Menit
|
Evaluasi:
|
Responden bertanya mengenai masalah yang belum
dipahami, mendengar dan memperhatikan
|
|
4
|
2 Menit
|
Penutup:
Mengakhiri
pertemuan dengan mengucapkan terimaksih dan salam
|
Responden menjawab salam.
|
IX.
EVALUASI
Metode Evaluasi :
Tanya jawab
Jenis Pertanyaan :
Lisan
|
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban responden
|
Jawaban Penyuluh
|
|
1.
|
Pengertian KB
|
|
Usaha-usaha untuk
mencegah terjadinya kehamilan.
|
|
2.
|
Macam-macam KB
|
|
KB non hormonal, KB hormonal, KB IUD
|
X.
PENGESAHAN
|
Sasaran
Ny. N
|
Yogyakarta, 10 Oktober
2014
Pemberi materi
penyuluan
Tiazh oktaviani
201210105135
|
|
Mengetahui
Pembimbing PKL
Sri Ratnaningsih, S.ST
|
|
XI.
Lampiran Materi
KELUARGA
BERENCANA
A.
Pengertian alat-alat
kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan
terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat kontrasepsi merupakan
alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.
B. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
1. Usia ibu < 20 tahun:
kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2. Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan
rendah dan reversibel/ireversibel
3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI
C. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan
Ada berbagai
macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal,
alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1.
Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi
hormonal ini adalah:
1)
Menstruasi menjadi tidak teratur
atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2)
Kenaikan berat badan
3)
Muncul flek hitam pada wajah
4)
Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1)
Menekan ovulasi
2)
Mencegah implantasi
3)
Mengentalkan lendir servik,
sehingga sulit dilalui oleh sperma
4)
Pergerakan tuba terganggu, sehingga
transportasi telur juga terganggu
a.
Pil oral kombinasi
a)
Afektif dan reversible
b)
Harus diminum setiap hari
c)
Efek samping yang serius jarang
terjadi
d)
Efek samping yang sering timbul
yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
e)
Tidak dianjurkan pada wanita yang
sedang menyusui
f)
Dapat digunakan sebagai alat
kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil
oral kombinasi, yaitu:
a)
Monofasik: pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang
sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b)
Bifasik: pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis
yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c)
Trifasik: pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis
yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Kebihan pil oral
kombinasi, yaitu:
a)
Memiliki efektifitas yang tinggi
b)
Resiko terhadap kesehatan sangat
kecil
c)
Tidak mengganggu hubungan seksual
d)
Siklus haid teratur, tidak terjadi
nyeri haid
e)
Dapat digunakan jangka panjang selama
wanita itu ingin menggunakannya
f)
Mudah diberhentikan setiap saat dan
kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
g)
Untuk kontrasepsi darurat
Kekurangan pil
oral kombinasi, yaitu:
a)
Mahal dan membosankan karena harus
menggunakannya setiap hari
b)
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c)
Perdarahan bercak/spotting terutama
3 bulan pertama
d)
Nyeri payudara, BB mengalami
kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e)
Meningkatkan TD
b.
Suntik
1)
Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang
efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih
lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
a)
DMPA mengandung 150 mg DMPAyang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM
b)
Depo Noristerat yang mengandung 200
mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam
Kelebihan suntik
progestin, yaitu:
a)
Sangat efektif untuk pencegahan
kehamilan jangka panjang
b)
Tidak mempengaruhi hubungan suami
istri
c)
Tidak mengandung estrogen sehingga
tidak berdampak pada penyakit jantung
d)
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik
progestin, yaitu:
a)
Sering ditemukan gangguan haid seperti
spotting, siklus memanjang dan memendek
b)
Klien bergantuung pelayanan
kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c)
Peningkatan BB dan terlambanya
kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian
2)
Suntik kombinasi
Merupakan jenis
suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik
kombinasi, yaitu:
a)
Resiko terhadap kesehatan kecil,
tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b)
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
dan metode jangka panjang
c)
Efek samping yang kecil
d)
Klien tidak perlu menyimpann obat
suntik
Kekurangan suntik
kombinasi, yait
a)
U:Terjadi perubahan pola haid,
apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b)
Mual, sakit kepala, nyeri payudara
ringan
c)
Ketergantungan terhadap pelayanan
kesehatan
d)
Peningkatan BB dan terlambat
kembali kesuburannya
c.
Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan
(terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa
kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan
pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek
samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman
dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a)
Daya guna tinggi, perlindungan
jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
b)
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam,
bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi
ASI
c)
Klien kontrol ke klinik jika ada
keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan
implant, yaitu:
a)
Perubahan pola haid
b)
Nyeri kepala dan nyeri dada
c)
Peningkatan/penurunan BB
d)
Memerlukan pembedahan minor untuk
pemasangan dan pelepasan
2.
KB non hormonal
a)
AKDR (IUD)
Cara kerja:
1)
Menghambat kemampuan sperma masuk
tuba fallopi.
2)
Mencegah implantasi telur dalam
uterus.
3)
Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD,
yaitu:
1)
Tidak mempengaruhi hubungan
seksual.
2)
Meningkatkan kenyamanan hubungan
seksual.
3)
Tidak mempengaruhi ASI.
4)
Metode jangka panjang
5)
Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping
penggunaan IUD:
1)
Menstruasi menjadi lebih lama dan
banyak
2)
Perubahan siklus haid (umumnya pada
3 bulan pertama)
3)
Perdarahan irreguler (spotting) di
antara menstruasi
4)
Saat haid lebih sakit
b)
Kondom
Cara kerja:
1)
Menghalangi bertemunya sperma dan
sel telur.
2)
Mencegah penularan mikroorganisme
dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan
kondom, yaitu:
1)
Tidak mengganggu produksi ASI.
2)
Mencegah PMS
3)
Mencegah ejakulasi dini.
4)
Mencegah terjadinya kanker serviks.
5)
Mencegah imunoinfertiltas.
6)
Murah dan dapat diberi secara umum.
7)
Memberi dorongan suami untuk ber
KB.
Efek samping:
1)
Kondom rusak atau bocor sebelum
berhubungan
2)
Alergi
3)
Mengurangi kenikmatan hubungan
seksual
3.
KB yang tanpa memakai alat apapun
(alamiah)
a.
Coitus interuptus (senggama
terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi
dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi
terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis)
dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina.
Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga
kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1)
Efektif bila dilaksanakan dengan
benar
2)
Tidakk mengganggu produsi ASI
3)
Dapat digunakan sebagai pendukung
metoda KB lainnya
4)
Tidak ada efek samping
5)
Tidak memerlukan alat
b.
Kalender
Metode KS dengan
tidak melakukan sanggama pada masa
subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan,
faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak
teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
c.
MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai
kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum
haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus
dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu
menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi
(98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu
senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis,
tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1)
Perlu persiapan sejak perawatan
kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
2)
Mungkin sulit dilakukan karena
kondisi sosial
3)
Efektifitas tinggi hanya sampai
kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4)
Tidak melindungi terhadap infeksi
menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
5)
Yang dapat menggunakan MAL adalah
ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan
belum mendapat haid setelah melahirkan.
4.
Kontrasepsi mantap terdiri dari:
a)
Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi
kiri dan kanan
pada wanita untuk mencegah
transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara
operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi
mantap
b)
Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen
kiri dan kanan
pada pria untuk mencegah transport
spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah,
disebut kontrasepsi mantap.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan
Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika:
Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan
Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi.
Trans Info Media: Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Hani, Umu, dkk.Modul Keluarga Berencana Kesehatan
Reproduksi I.
STIKES
‘Aisyiyah Yogyakarta.2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar