Kamis, 06 November 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KELUARGA BERENCANA (KB)



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA BERENCANA (KB)

I.                   IDENTIFIKASI MASALAH
Keluarga berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak anak untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) dan mewujudkan keluarga berkwalitas tahun 2015. Namun, dalam kenyataanya banyak hal yang menghambat jalannya program tersebut. Misalnya kesulitan dalam menentukan alat kontrasepsi, kurangnya pengetahuan tentang KB, psikologis yang tidak mendukung, adanya rasa takut dan tidak ada persetujuan dari pasangan.
Berdasarkan hasil pengkajian data di keluarga Tn D terdapat PUS yaitu Ny T yang belum menggunakan alat kontrasepsi. PUS tersebut mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan takut dan suami tidak membolehkan. Oleh karena itulah, Ny T perlu mendapatkan penyuluhan tentang KB.

II.                PENGANTAR
Bidang Studi               : Kesehatan Reproduksi
Topik                           : Kesehatan Reproduksi pada Pasangan Usia Subur
Sub Topik                    : Alat Kontrasepsi non hormonal
Sasaran                        : Ny N
Hari/Tanggal               : 11 oktober 2014
Jam                              : 16.30 WIB
Waktu                         : 30 menit
Tempat                        : Rumah Tn S

III.             TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu dapat mengerti tentang bermacam-macam alat KB.
IV.             TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan selama 30 menit diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang :
1.      Pengertian Alat Kontrasepsi
2.      Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
3.      Macam-macam alat kontrasepsi

V.                MATERI
Terlampir

VI.             METODE
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab

VII.          MEDIA
1.      Materi SAP
2.      Contoh alat-alat KB
3.      Leaflet

VIII.       KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1
3 Menit
Pembukaan :
  1. Memberi Salam
  2. Perkenalan
  3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
  4. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
  5. Menggali pengetahuan ibu tentang KB

Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan
menjawab
2
15 Menit
Pelaksanaan / penyampaian materi:
  1. Pengertian alat kontrasepsi
  2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
  3. Macam-macam alat kontrasepsi

Menyimak dan memperhatikan
3
10 Menit
Evaluasi:
  1. Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya


Responden bertanya mengenai masalah yang belum dipahami, mendengar dan memperhatikan
4
2 Menit
Penutup:
Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terimaksih dan salam

Responden menjawab salam.


IX.             EVALUASI
Metode Evaluasi   : Tanya jawab
Jenis Pertanyaan    : Lisan
No.
Pertanyaan
Jawaban responden
Jawaban Penyuluh
1.
Pengertian KB

Usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
2.
Macam-macam KB

KB non hormonal, KB hormonal, KB IUD



X.                PENGESAHAN

Sasaran



Ny. N
Yogyakarta, 10 Oktober 2014
Pemberi materi penyuluan


Tiazh oktaviani
201210105135
Mengetahui
Pembimbing PKL


Sri Ratnaningsih, S.ST


XI.             Lampiran Materi

KELUARGA BERENCANA

A.       Pengertian alat-alat kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi).  Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.

B.     Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
1.  Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2.   Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel
3.   Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

C.    Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1.      Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1)      Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2)      Kenaikan berat badan
3)      Muncul flek hitam pada wajah
4)      Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1)      Menekan ovulasi
2)      Mencegah implantasi
3)      Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4)      Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

a.       Pil oral kombinasi
a)      Afektif dan reversible
b)      Harus diminum setiap hari
c)      Efek samping yang serius jarang terjadi
d)     Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
e)      Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f)       Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
a)      Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b)      Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c)      Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
a)      Memiliki efektifitas yang tinggi
b)      Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c)      Tidak mengganggu hubungan seksual
d)     Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e)      Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
f)       Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
g)      Untuk kontrasepsi darurat

Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
a)      Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b)      Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c)      Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d)     Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e)      Meningkatkan TD


b.      Suntik
1)      Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.

Jenis-jenis suntik progestin
a)      DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM
b)      Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam

Kelebihan suntik progestin, yaitu:
a)      Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b)      Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c)      Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d)     Tidak berpengaruh terhadap ASI


Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a)      Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
b)      Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c)      Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

2)      Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a)      Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b)      Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c)      Efek samping yang kecil
d)     Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

Kekurangan suntik kombinasi, yait
a)      U:Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b)      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c)      Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d)     Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

c.       Implan
Efektif  5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a)      Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b)      Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c)      Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Kekurangan implant, yaitu:
a)      Perubahan pola haid
b)      Nyeri kepala dan nyeri dada
c)      Peningkatan/penurunan BB
d)     Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

2.      KB non hormonal
a)      AKDR (IUD)
Cara kerja:
1)      Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2)      Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3)      Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1)      Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2)      Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3)      Tidak mempengaruhi ASI.
4)      Metode jangka panjang
5)      Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
1)      Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2)      Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3)      Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4)      Saat haid lebih sakit

b)      Kondom
Cara kerja:
1)      Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2)      Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1)      Tidak mengganggu produksi ASI.
2)      Mencegah PMS
3)      Mencegah ejakulasi dini.
4)      Mencegah terjadinya kanker serviks.
5)      Mencegah imunoinfertiltas.
6)      Murah dan dapat diberi secara umum.
7)      Memberi dorongan suami untuk ber KB. 
Efek samping:
1)      Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
2)      Alergi
3)      Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

3.      KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)
a.       Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1)      Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2)      Tidakk mengganggu produsi ASI
3)      Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4)      Tidak ada efek samping
5)      Tidak memerlukan alat

b.      Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.

c.       MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1)      Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui  dalam 30 menit pasca persalinan
2)      Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
3)      Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4)      Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
5)      Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.

4.      Kontrasepsi mantap terdiri dari:
a)      Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap

b)      Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.























DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba     Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi.
Trans Info Media: Jakarta.








































DAFTAR PUSTAKA

Hani, Umu, dkk.Modul Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi I.
      STIKES   ‘Aisyiyah  Yogyakarta.2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar