Kamis, 06 November 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI)
SATUAN ACARA PENYULUHAN SADARI
(PERIKSA PAYUDARA SENDIRI)
DisusunOleh:
TIAZH OKTAVIANI
201210105135
Pembimbing
:
Sri Ratnaningsih, S.ST
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN `AISYIYAH
PRODI KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2014
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
International Federation of Ginecology
and Obatetrics pada kongresnya yang ke IX di Tokyo pada bulan Oktober 1979,
telah membentuk suatu komite mastologi. Dengan demikian IFGO ternyata menaruh
perhatian dalam soal payudara. Hal ini dapat dipahami karena sering kali ahli
ginekologilahyang didatangi oleh wanita-wanita dengan keluhan payudaranya.
Riwayat penyakit yang diambil secara
sitematis dan teliti sebenarnya sudah separuh dari diagnosis. Biasanya pasien
wanita datang pada dokter karena waktu mandi merasa dikelenjar payudaranya ada
suatu benjolan.
II.
PENGANTAR
Bidang
studi : Asuhan kebidanan Pada PUS
Topik
: Periksa Payudara Sendiri
Subtopik : SADARI
Sasaran : Ny. C
Jam : 15.00
Hari/Tanggal :
Selasa, 14 oktober 2014
Waktu : 30 menit
Tempat :Rumah Tn. “Y”
III.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasangan usia subur dapat melakukan
deteksi secara dini kanker payudara degan SADARI .
IV.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah
mengikuti penyuluhan, Ibu-ibudapat menjelaskan kembali tentang :
1. Pengertian
Kanker Payudara
2. Gejala-gejala
Kanker payudara
3. Faktor
resiko Kanker Payudara
4. Pengertian
SADARI
5. Tujuan
SADARI
6. Prosedur/Teknik
SADARI
V.
MATERI
7. Terlampir
:
-
Pengertian Kanker Payudara
-
Gejala-gejala Kanker Payudara
-
Faktor resiko Kanker Payudara
-
Pengertian SADARI
-
Tujuan SADARI
-
Prosedur/Teknik SADARI
VI.
MEDIA
1. SAP
2. Leaflet
VII.
METODE
1. Penyuluhan
2. Peragaan/simulasi
3. Tanya
jawab, diskusi
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan :
a.
Memberi salam
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menjelaskan tujuan penyuluhaan
d.
Menyebut materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
|
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
|
|
2.
|
15 menit
|
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi :
1.
Pengertian Kanker Payudara
2.
Gejala-gejala Kanker payudara
3.
Faktor resiko Kanker Payudara
4.
Pengertian SADARI
5.
Tujuan SADARI
6.
Prosedur/Teknik SADARI
|
Menyimak dan
memperhatikan materi yang disampaikan
|
|
3.
|
5 menit
|
Evaluasi :
1.
Memberikan kesempatan kepada
responden untuk bertanya.
- Memberikan pujian
atas keberhasilan ibu menjelaskan pertanyaan dan memperbaiki kesalahan.
|
Merespon dan bertanya
Merespon dan
menjelaskan
|
|
4.
|
5 menit
|
Penutup :
1.
Menyimpulkan materi yang telah di
sampaikan.
2.
Mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada responden.
3.
Mengucapkan salam.
|
Menyimak
Menjawab salam
|
IX.
EVALUASI
Metode
evaluasi : Memberikan pertanyaan
Jenis
pertanyaan : Lisan
X.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chopra, D., 2006, PanduanHolistikKehamilandanKelahiran,
Bandung: Kaifa
2. Prawirohardjo, S., 2002, IlmuKebidanan,
Jakarta: YayasanBinaPustaka
PENGESAHAN
|
Sasaran
Ny.
C
|
Yogyakarta,
11 Oktober 2014
Pemberi
materi penyuluan
Tiazh
oktaviani
201210105135
|
|
Mengetahui
Pembimbing
PKL
Sri Ratnaningsih, S.ST
|
|
LAMPIRAN
MATERI
SADARI
A. Pengertian
Periksa payudara sendiri atau yang biasa disingkat
SADARI, adalah usaha menemukan adanya kelainan atau tumor
pada payudara secara dini, dengan cara memeriksa payudara sendiri.
Manfaat yang
bisa diambil setelah melakukan
SADARI wanita semakin waspada dan mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika didapatkan kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika di dapatkan kelainan, pemeriksaan bisa segera dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat kesembuhan bisa lebih cepat dicapai.
B. LatarBelakang SADARI di Indonesia
a.
penderita kanker payudara
(CaMammae) di Indonesia
b.
Sebagian besar pasien datang pada stadium lanjut.
c.
lebih dari 80% kanker payudara ditemukan sendiri oleh pasien.
d.
SADARI yang dilakukan teratur setiap bulan bisa mempertinggi kewaspadaan wanita terhadap adanya kelainan pada payudara.
e.
Motto setiap benjolan di payudara di anggap kanker payudara,
kecuali bila kemudian terbutkti bukan kanker.
C. Aturan SADARI
a.
SADARI dilakukan setiap bulan secara teratur pada hari ke 7 sampai 10 setelah hari pertama menstruasi.
b.
Pada wanita yang tidak menstruasi, SADARI dilakukan pada hari yang
sama setiap bulannya.
c.
ketika melakukan SADARI, focus perhatian adalah ukuran,
bentuk, kontur, warna payudara dan putting,
serta deteksi adanya benjolan,
retraksi kulit,
warna, dan cairan
abnormal pada payudara.
D. Cara SADARI
a.
MengamatiPayudara
a)
Berdiri di
depan cermin dan lihat kedua payudara sendiri.
b)
Perhatikan ukuran, bentuk, kontur, warna, dan arah kedua payudara dan putting
c)
Selanjutnya angkat ke dua tangan lurus keatas, lalu amati apakah ada tarikan kulit payudara ke arah dalam. Lakukan pengamatan sambil berputar perlahan-lahan
agar setiap sisi terlihat.
d)
Letakkan kedua tangan pada pinggul dan dorong kedua bahu ke belakang.
Perhatikan masing-masing payudara.
b.
Meraba dan Merasakan
a)
Tetap berdiri di depan cermin dan lakukan perabaan pada payudara mulai dari bawah tulang klavikula.
b)
Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payu dara kanan. Olesi telapak 3 jari dengan body
lotion, kemudian rabalah dengan tekanan mantap. Arah gerakan dari depan kebelakang secara sirkuler melingkupi seluruh payudara termasuk
putting.
c)
Lanjutkan pemeriksaan payudara di
daerah bawah lengan (ketiak). Lakukan dengan tidur berbaring dan angkat salah satu lengan keatas. Periksa payu dara seperti sebelumnya,
termasuk daerah di
bawah lengan.
d)
Ulangi
SADARI pada payudara satunya. Catat hasil pengamatan SADARI dan tandai tanggal pemeriksaan SADARI.
E. Etiologi
Indikasi utama sadari adalah karena :
Untuk mendeteksi terjadinya Cancer Payudara dengan mengamati
payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan, perubahan
warna kuli, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah.
Kanker payudara merupakan jenis kanker
dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, sekaligus penyebab kematian terbesar.
Sebagian besar penderita baru terdeteksi di stadium lanjut karena kanker tidak
bergejala.
Semakin bertambahnya usia, makin besar
pula risiko seorang perempuan terkena kanker. Hal ini tentu membuat kita
khawatir. Meski begitu, kita bisa mengubah ketakutan menjadi sebuah tindakan
nyata untuk mencegah penyakit yang jadi momok kaum wanita ini.
1. Aktif bergerak
Tidak ada kata tua untuk mulai
berolahraga. Penelitian menyebutkan, olahraga akan menurunkan kadar hormon
estrogen, yang berkaitan dengan kanker. Lakukan olahraga minimal 30 menit
sehari.
2. Kurangi berat badan
Setelah menopause, perempuan yang obesitas
punya risiko lebih besar terkena kanker payudara dibanding rekannya yang punya
berat badan normal. Meski begitu, kenaikan bobot tubuh pada wanita yang tadinya
beratnya ideal juga mendatangkan risiko yang sama.
3. Cukupi kebutuhan vitamin
D
Studi yang menegaskan manfaat vitamin D
sebagai anti-kanker terus bermunculan. Yang terakhir menyebutkan, 94 persen
pasien kanker payudara yang kekurangan vitamin D, kankernya lebih cepat
menyebar dibanding mereka yang cukup vitamin D.
4. Batasi alcohol
Data terbaru dari National Cancer
Institute menunjukkan perempuan yang minum satu atau dua gelas alkohol setiap
hari memiliki risiko terkena kanker payudara 32 persen lebih besar. Para ahli
menyarankan untuk membatasi alkohol tidak lebih dari satu gelas per hari.
5. Perhatikan gejalanya
Gejala awal kanker payudara dapat berupa
benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya,
tidak menimbulkan nyeri, dan biasanya memiliki pinggiran tidak teratur. Tanda
lain yang mungkin timbul adalah benjolandi ketiak, perubahan ukuran atau bentuk
payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu, dan perubahan warna
atau tekstur kulit payudara.
6. Lakukan deteksi dini
Skrining dan deteksi dini sebetulnya dapat
secara signifikan menurunkan stadium pada temuan kasus kanker payudara. Selain
mamografi, pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) yang dapat diajarkan, kemudian
dipraktikkan sendiri oleh perempuan, jika dilakukan secara teratur bisa
mendeteksi tumor 1,2 sentimeter
F. Waktu
pelaksanaan
Pemeriksaan payudara dilakukan setelah menstruasi,
pada waktu payudara tidak keras atau bengkak.
SADARI bulanan dengan pemeriksaan klinis
payudara tahunan (Clinical Breast Examination / CBE) oleh seorang ahli dan
mamografi, sangat bermanfaat untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.Ada
tiga langkah penting untuk melakukan SADARI, yaitu:
1. Pemeriksaan raba pada
posisi berdiri.
Untuk melakukan pemeriksaan pada payudara
sebelah kanan, angkat lengan kanan anda ke belakang kepala, lalu gunakan
jari-jari tangan kiri untuk melakukan pemeriksaan. Lakukan langkah-langkah
sebaliknya untuk memeriksa payudara sebelah kiri.Â
2. Pemeriksaan raba pada
saat berbaring.
Berbaringlah di atas permukaan yang keras.
Saat melakukan pemeriksaan pada payudara kanan, letakkan bantal di bawah pundak
kanan. Kemudian letakkan lengan kanan di belakang kepala. Ratakan jari-jari
tangan kiri pada payudara kanan, dan tekan secara lembut dengan gerakan memutar
searah jarum jam. Mulailah pada bagian paling puncak dari payudara kanan
(posisi jam 12), kemudian bergerak ke arah jam 10 dan seterusnya, sampai
kembali ke posisi jam 12. Setelah itu, pindahkan jari-jari Anda kira-kira 2 cm
mendekati puting. Teruskan gerakan memutar seperti sebelumnya hingga seluruh
bagian payudara, termasuk puting selesai diperiksa. Lakukan hal yang sama pada
payudara sebelah kiri.
Teknik SADARI yang benar harus menggunakan buku jari dari ketiga jari tengah Anda, bukan ujung jari. Anda sangat dianjurkan untuk mengulang-ulang gerakan melingkar dengan buku jari yang disertai dengan sedikit penekanan. Namun penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada tulang rusuk dan akan terasa seperti benjolan
Teknik SADARI yang benar harus menggunakan buku jari dari ketiga jari tengah Anda, bukan ujung jari. Anda sangat dianjurkan untuk mengulang-ulang gerakan melingkar dengan buku jari yang disertai dengan sedikit penekanan. Namun penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada tulang rusuk dan akan terasa seperti benjolan
3. Tempo permeriksaan
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan
sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan
pada hari ke-5 sampai ke-7 setelah masa haid bermula, ketika payudara mereka
sedang mengendur dan terasa lebih lunak.
Jika menemukan adanya benjolan atau
perubahan pada payudara yang membuat diri Anda resah, segera konsultasikan ke
dokter. Jika dokter menginformasikan bahwa hasil pemeriksaannya menunjukkan
tidak adanya kelainan tapi Anda masih tetap resah, Anda bisa meminta kunjungan
lanjutan. Anda juga bisa meminta pendapat kedua dari seorang dokter spesialis.
Para wanita yang telah berusia 20
dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI bulanan dan CBE tahunan, dan harus
melakukan pemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka telah memasuki usia
40.
Jangan biarkan kanker payudara merusak
hidup anda! kanker payudara bukan kanker ganas kalau anda menyadarinya sebelum
terlambat!
Langganan:
Komentar (Atom)